Pandemi, sebuah kata yang jarang kita dengar, lalu menjadi akrab selama 2 tahun terakhir. Dalam kurun waktu tersebut, kita banyak melakukan budaya baru yang sebelumnya jarang dilakukan. Saat ini, pandemi berlalu, kita memasuki era normalisasi.
Sebelum pandemi, pemakaian masker hanya dilakukan saat kita berpergian menggunakan kendaraan terbuka atau saat kita menaiki transportasi umum. Biasanya masker dikenakan oleh golongan orang yang tidak menyukai penggunaan air conditioner (AC). Sangat jarang orang memakai masker saat pergi belajar, nongkrong, dan lain-lain. Sekarang, hal tersebut dianggap suatu hal yang biasa dan harus. Tidak hanya penggunaan masker, banyak juga contoh lainnya.
Puluhan kegiatan di SMAN 1 Grati tidak dapat terlaksana karena adanya pamdemi. Lantas sekarang, kita perlu sambung kembali jeda tersebut. Banyak hal yang harus kita mulai dari awal lagi. Masa pandemi dianggap sebagai masa "Mati Suri". Selama 2 tahun terakhir, kita tidak bisa mendatangkan Nihongo Partner, sekarang kita bisa. Kegiatan seperti bulan bahasa, Sa'areh Sobung Polusi, HUT SMAN 1 Grati, dan kegiatan lainnya yang melibatkan peserta lomba dari luar (eksternal) tingkat SMP/ Sederajat dapat terlaksana kembali. Tentu saja tidak mudah sulit untuk memulai dari awal lagi, melakukan sesuatu yang sempat tidak dilakukan 2 tahun terakhir. Tetapi dengan adanya do'a dan ikhtiar, kita bisa beriringan dengan era normalisasi.
Normalisasi pasca pandemic berarti kita terjun kembali menuju kebebasan. Kebebasan bertatap muka, menonton pertandingan bola, pergi ke pusat perbelanjaan dan sebagainya. Walaupun banyak hal-hal baru yang harus kita terima, ikuti, dan patuhi, demi kebaikan bersama.
Sebagai warga SMAN 1 Grati yang cerdas dan bijaksana, kita harus pandai-pandai beradaptasi di era normalisasi ini. Kita harus bisa membawa diri, sehingga tidak tertinggal dengan Langkah orang lain. Kita pernah tidur, rebahan, ber-malas-malasan bahkan diharuskan diam di rumah. Namun, sekarang adalah saatnya untuk bergerak, melangkah, dan maju, menggantikan momen yang pernah “biasa saja”.
Dalam edisi kali ini, kami akan mengangkat sudut-sudut normalisasi yang luar biasa. Beberapa karya adik-adik SMP pemenang lomba Cipta Puisi FLB2S juga ada.
Penulis:
Aura Assyifa Rahmadina (XI IPA 3)
Silviyah Afkarin Nisa' (X-6)
Penyunting:
Akia Melody Amabel Mandiri (XI IPA 5)
Jadilah yang pertama berkomentar di sini