Islam sebagai agama dengan penyebaran yang sangat pesat, perkembangan islam juga sering mengalami pasang surut dalam penyebarannya. Zaman telah banyak berubah, ada yang bermanfaat, ada pula yang merusak moral pemuda-pemudi. Seharusnya kita bisa memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada untuk membangun bangsa ini agar kedepannya lebih baik. Perkembangan teknologi dunia berkembang begitu pesat, sehingga manusia harus pandai untuk menyikapinya. Baik buruknya suatu zaman, tergantung dari manusia menjalani kehidupan.
Pengaruh sebuah peradaban teknologi terhadap pelajar bisa dari lingkungan sekitarnya. Pelajar bisa mengambil sisi positif dan bisa menambah wawasan, serta menjauhi sisi negatif nya agar terhindar dari dosa. Allah telah memberi rambu-rambu pada manusia berupa perintah dan larangan, maka kalau tak mau berdosa, jauhi larangan-Nya. Kalau mensyukuri sebagai karunia dari Allah untuk kebaikan jalankan perintah-Nya. Dengan takwa mata hati akan terbuka untuk melihat dan menerima kebenaran serta menolak dan menjauhi kemungkaran. Sebagai-mana firmanNya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن تَتَّقُوا اللهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَانًا
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan pembeda (antara al-haq dengan al-batil) bagimu.” (QS. Al-Anfal: 29).
Peradaban juga dapat meningkatkan kemaslahatan umat manusia. Dengan perkembangan teknologi mari kita melakukan modernisasi dengan pendekatan rasional untuk mensesuaikan dengan peradaban, serta melakukan adaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Harapan terhadap semua pemuda-pemudi saat ini dan yang akan datang memiliki semangat untuk mau belajar yang baik dan menjauhi hal-hal negatif di masa modernisasi.
Allah SWT Berfirman: Tidaklah kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku ( QS Adz Dzariat : 56 )
Dengan demikian islam tidak mengenal ajaran yang radikal seperti ISIS (Islamic State of Iraq and Siryah). Tetapi yang diinginkan adalah pemuda-pemudi yang kreatif dan produktif. Dengan demikian dapat kita pahami hal yang baik, dan menjauhi yang buruk. Mengamalkan sesuai syariat islam yang ada.
Tujuan dengan niat baik dan karena Allah, yaitu untuk membantu mendidik manusia agar menjadi berakhlakul karimah, sehingga dapat menjadi contoh peradaban yang baik, menjadi individu yang baik, yang ‘alim (berilmu agama), berbudi luhur / berakhlaqul karimah (berbudi pekerti yang mulia), mandiri (tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain) sehingga menjadi “Insaanul Kamil”.
Sejarah peradaban manusia mencatat bahwa agama tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup manusia. Agama bersentuhan langsung dengan kondisi riil manusia dan terlibat aktif dalam seluruh perjuangannya untuk mencapai kebahagian dan kedamaian di dunia sampai di akhirat. Agama merumuskan dirinya sebagai “kerangka nilai” yang paling akurat, tepat sasaran dan mampu menjawab kegelisahan dan kehampaan hidup manusia. Konsep agama dalam relasinya dengan realitas Absolut (Allah atau wujud tertinggi) selalu berbeda-beda tergantung sejarah atau ruang dan waktu yang membentuknya.
Jangan sampai terjadi perselisihan di antara kita Oleh karenanya, jangan mencari ilmu agama jangan hanya setengah hati. Kalau nasi setengah masak tidak enak dimakan. Semoga artikel yang kami berikan bisa bermanfaat untuk kita semua. Jadilah generasi yang baik akhlaknya, kuat imannya. Maka jadilah remaja yang gagah dan badanya kuat perkasa dengan iman tulus membaja, berpendidikan kuat dan bersikap tegas dalam menghadapi kemungkaran. Tetap lestarikan budaya yang sesuai syariat agama, jauhi budaya yang merusak yang moralisasi generasi pemuda-pemudi.
Create by : Sansa
Jadilah yang pertama berkomentar di sini